-->

Viral Tukang Becak Sukses Bobol Rekening Nasabah BCA Rp 345 Juta, Ini Kronologinya

Viral Tukang Becak Sukses Bobol Rekening Nasabah BCA Rp 345 Juta, Ini Kronologinya

CIREBON TAKON - Pemilik rekening BCA bernama Muin Zachry berharap uang yang dibobol dari tabungannya sebesar Rp320 juta dapat dikembalikan. Uang tersebut merupakan hasil penjualan dua rumah miliknya, Pengacara dan putri kandung dari Muin, Dewi Mahdalia mengatakan bahwa korban dari pembobolan tersebut tidak akan merelakan peristiwa yang terjadi pada Agustus 2022 itu begitu saja.

Muin Zachry menceritakan kronologi kehilangan tabungan kepada jaksa dan hakim  | Sumber : Jawa Pos (Allex Qomarulla)

"Uang ayah saya senilai Rp345 juta, yang tersisa di rekening hanyalah Rp25 juta. Meskipun begitu, emosi tetap terasa karena uang belum dikembalikan," kata Dewi seperti dilansir oleh media DetikJatim, Minggu (22/1). Dewi memastikan akan berjuang di pengadilan agar seluruh uang ayahnya yang dicuri dapat dikembalikan dengan utuh. Pelaku sudah menggunakan uang milik Muin hingga hanya tersisa Rp25 juta saja di rekeningnya.

Penjelasan Kronologi

Seorang tukang becak asal Surabaya bernama Setu berhasil membobol tabungan senilai Rp345 juta dari rekening nasabah Bank BCA yang bernama Muin Zachry. Mulanya, Setu diberi perintah oleh seorang pria bernama Mohammad Thoha yang merupakan penyewa kamar kost di rumah Muin. Thoha merencanakan untuk membobol rekening Muin dengan cara mencuri KTP, buku tabungan, hingga kartu ATM Muin saat pemilik tabungan pergi ke masjid untuk Salat Jumat.

Kemudian, ia mencari orang yang memiliki postur dan wajah yang mirip dengan Muin, dan ia bertemu dengan Setu, tukang becak yang sedang mencari pekerjaan. Setelah beberapa pembicaraan singkat, Setu pun mempelajari tanda tangan Muin. Kemudian, tukang becak itu pergi ke bank pada hari Jumat (5/8) siang untuk melakukan tugasnya.

Berbekal situasi yang mendukung saat Salat Jumat, Setu mendatangi kantor cabang BCA Jalan Indrapura. Ia bertemu dengan teller bernama Maharani Istono Putri. Putri mengaku terkecoh dengan penampilan Setu yang sangat mirip dengan Muin.

Setu memanfaatkan waktu Salat Jumat saat melakukan aksi karena bank itu dalam keadaan sepi. Hal ini dikarenakan banyak pegawai laki-laki sedang Jumatan dan imbauan untuk mengenakan masker masih berlaku pada saat itu.

Ketika menghadiri sidang di Pengadilan Negeri Surabaya, Putri mengaku bahwa penyamaran Setu sempurna. Pria itu memiliki perawakan yang sangat mirip dengan Muin. Selain membawa buku tabungan dan KTP asli, Setu juga hafal nomor PIN-nya.

"Pak Setu membawa buku tabungan, mengetahui nomor PIN, dan juga membawa KTP asli," kata Putri seperti dikutip dari laman media detik.com, Jumat (20/1).

Korban tukang becak pembobol tabungan BCA berharap uangnya kembali  | Sumber : cnnindonesia (Praditya Fauzi Rahman)

Tanpa keraguan, Putri mengaku segera memproses penarikan tunai tabungan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Terlebih, Putri melihat tanda tangan Setu mirip dengan tanda tangan Muin. Ia juga memperhatikan dan melihat langsung dalam slip penarikan yang diserahkan Setu kepadanya.

Pihak BCA menyatakan akan menghormati proses hukum yang berjalan atas kasus pembobolan rekening tabungan milik nasabah Muin Zachry senilai Rp345 juta oleh tukang becak asal Surabaya bernama Setu. Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn menyatakan kasus ini sedang dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur.

"Kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan sehingga BCA belum dapat menyampaikan tanggapan terkait materi atau pokok perkara. Namun kami yakin dan percaya bahwa sistem peradilan dan fungsi penegakan hukum dapat memberikan keadilan dalam menyelesaikan kasus ini," ujar Hera dalam keterangan tertulis, Kamis (19/1).

BCA mengingatkan para nasabahnya agar dapat menjaga data pribadi dengan baik dan tidak menyebarkannya kepada siapapun, termasuk orang terdekat. Hal ini agar kejadian yang sama tidak terulang lagi. Beberapa data yang harus dirahasiakan antara lain nomor personal identification (PIN), one time password (OTP), password, response key BCA, dan kode verifikasi kartu (CVC) atau card verification value (CVV).

"Kepentingan keamanan data nasabah adalah prioritas utama bagi kami dan merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, kami menyarankan agar nasabah senantiasa menjaga data pribadi mereka dengan baik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan atau penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

"Kasus pembobolan rekening tabungan BCA oleh tukang becak asal Surabaya ini menjadi peringatan bagi kita semua agar tetap waspada dan menjaga data pribadi kita dengan baik. Kami berharap agar pihak berwajib dapat segera menangkap pelaku dan mengembalikan uang nasabah yang dibobol ke rekening mereka. Pihak bank juga akan terus bekerja sama dengan pihak berwajib untuk menjamin keamanan data nasabah dan mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan."