-->

Santri Terseret Arus Deras, Tenggelam di Sungai Cipanundan Cirebon

Santri Terseret Arus Deras,Tenggelam di Sungai Cipanundan Cirebon

Kabupaten Cirebon, CIREBON TAKON - Seseorang santri Pondok Pesantren Alwafa di Desa Ender, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengalami kecelakaan tenggelam saat berenang di Sungai Cipanundan, pada Senin (23/1/2023) siang. Korban sempat ditolong oleh 3 orang temannya, namun arus sungai yang deras membuat korban hanyut. Tim gabungan dari Basarnas Pos Cirebon, BPBD, Polairud, Tagana, dan masyarakat sekitar sedang melakukan pencarian korban.

Mereka membagi tim menjadi dua, yang pertama adalah regu pencarian menggunakan perahu karet dan tim manual. Regu pencarian menggunakan perahu karet melakukan pencarian dari titik awal kecelakaan tenggelam sampai dengan radius beberapa meter. Sedangkan, tim pencarian manual dilakukan oleh masyarakat sekitar di titik tenggelam pertama.

Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tenggelam di Pangenan, Cirebon.  | Sumber: ciayumajakuning.id (Dokumen Istimewa)

Mereka juga menggunakan kayu atau bambu untuk mengecek bagian dasar sungai. Kejadian ini menarik perhatian masyarakat yang berdatangan ke sekitar sungai untuk melihat proses pencarian santri yang hilang.

Reza Khoirul Umam, saksi mata peristiwa menyampaikan, peristiwa bermula disaat korban yang bernama, Ali Mujahidin (15), lagi berenang bersama 3 temannya, sekitar jam 11. 00 Wib.

"Namun tiba-tiba Ali terlihat kesulitan dan terhanyut oleh arus sungai yang kuat. Temannya berusaha untuk menolongnya namun arus sungai yang kuat membuat mereka kesulitan. Kami segera melaporkan kepada pihak berwajib dan segera melakukan pencarian," tambahnya Reza disaat ditemui di lokasi.

"Setelah berenang beberapa jarak dari titik awal, Reza melihat Ali kelelahan. Ia segera berteriak ke Fayaz dan Qaisaf untuk membantu Ali. Meskipun Fayaz dan Qaisaf berusaha meraih tangan Ali, arus sungai yang kuat menyeret badan Ali hingga hanyut. Sementara itu, Ahmad Ihsan yang berusia 12 tahun sudah berhenti berenang lebih awal."

Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tenggelam di Pangenan, Cirebon | Sumber: Dialog Indonesia (Dialog Cirebon)

"Reza panik dan segera berlari mencari bantuan dari warga sekitar. Ia juga melaporkan kejadian ini kepada pengurus pondok pesantren. Begitu cepatnya, warga dan pihak pondok pesantren segera mengadakan pencarian bersama-sama."

Muhammad Nurudin, Komandan Tim SAR Pos Cirebon menyatakan bahwa pencarian dilakukan oleh regu gabungan dari Basarnas, BPBD, Polairud, dan lainnya. Pencarian dilakukan dengan metode pemetaan dini yang didasarkan pada informasi dari para saksi.

"Teman korban berusaha untuk menyelamatkan namun terlepas karena arus air yang sangat kuat. Kami melakukan pencarian dari titik tersebut," ucap Nurudin saat ditemui di lokasi.

"Tim tidak hanya menggunakan perahu karet, namun juga menggunakan alat Aqua Eye yang dapat mendeteksi suhu tubuh manusia. Selain itu, alat Under Water Search Device (UWSD) juga digunakan untuk memudahkan pencarian di dalam air. Pencarian masih dilakukan hingga Senin petang."

"Pencarian santri yang terseret arus deras dan tenggelam di Sungai Cipanundan Cirebon telah dilakukan dengan segenap upaya dan kerja sama dari berbagai pihak. Walau upaya tersebut belum menemukan korban, pencarian akan terus dilakukan hingga ditemukannya santri yang hilang, Semoga artikel berita ini dapat memberikan informasi bermanfaat bagi para pembaca, terima kasih."